Pendahuluan
Dirofilaria immitis atau cacing jantung merupakan spesies yang mematikan bagi hewan baik itu kucing maupun anjing. Cacing yang disebar melalui vektor nyamuk anopheles, dan Cacing jantung ini tinggal di dalam arteri pulmonari menyebabkan kerusakan pada jantung dan
paru-paru.
Taksonomi
Parasit ini pertama kali dikenalkan
pada tahun 1850 di Philadelphia oleh J. Leidy yang menamakannya Filaria canis cordis. Leidy mengubah
penamaan cacing ini pada tahun 1856 menjadi Filaria
immitis dan genus Dirofilaria dan dipopulerkan tahun 1911 oleh Henry dan
Railient, dengan Filaria immitis sebagai spesiesnya.
Dirofilaria
immitis atau cacing jantung ini termasuk kedalam filum Nemathelminthes, kelas
Secernentea, ordo Spirudia dan familia Onchocercidae.
Pada anjing Dirofilaria immitis ini
dikenal dengan nama Canine Heartworm Disease (CHD), pada kucing Feline
Heartworm Disease ( FHD ). Pada manusia dikenal nama Human Pulmonary
Dirofilaria (HPD). Pada hewan Dirofilaria
immitis ini menyerang jantung ( arteri pulmonalis dan vena porta)
,sedangkan pada manusia menyerang paru – paru. Cacing ini memiliki sistem
perkembangbiakan secara vivipar, menghasilkan stadium larva pertama yang motil,
disebut mikrofilaria (Boreham 1988).
Kasus Dirofilaria immitis
dijumpai di seluruh negara bagian di AS dan survey yang dilakukan oleh para
dokter hewan pada 2002 melaporkan 244.000 kasus menunjukkan positif untuk uji
cacing jantung (heartworm).
Morfologi
Dirofilaria merupakan cacing ramping dari golongan
nematoda yang panjang, yang cenderung berwarna putih dan memiliki ukuran 12-13
cm. Cacing ini memiliki kutikula tebal dengan bagian mulut yang sederhana.
Cacing jantan berukuran 12-18 cm, sedangkan cacing betina 25-30 cm. Cacing
betina bersifat vivivar, yang vulvanya dekat ujung anterior cacing. Larva yang
mirip cacing dikenal sebagai mikrofilaria yang terdapat di pembuluh darah, dan
berukuran 290-340 µ.
Siklus Hidup
Siklus atau daur hidup cacing Dirofilaria immitis dapat dijelaskan bahwa cacing betina dewasa
menghasilkan larva stadium pertama yang disebut mikrofilaria. Larva tersebut
masuk melalui sirkulasi darah perifer. Setelah larva stadium pertama (150 µ)
dihisap oleh nyamuk akan bermigrasi dan menyelesaikan stadium embrionalnya
sebagai larva stadium kedua (230 µ) di dalam tubuli malphigi dari nyamuk, dan
berkembang sebagai larva stadium ketiga (800 µ). Waktu yang dibutuhkan untuk
tumbuh menjadi larva stadium ketiga adalah antara 14 sampai 21 hari. Larva
terakhir berpindah ke labia dan siap untuk menginfeksi anjing.
Apabila nyamuk menggigit anjing, berarti memasukkan
larva infektif ke tubuh anjing. Larva stadium ketiga secara aktif bermigrasi ke
jaringan bawah kulit atau subserosa, atau di otot dan lemak, serta melanjutkan
perkembangannya menjadi larva stadiun keempat (18 mm) dan menjadi larva stadium
kelima (80 mm) pada hari ketujuh puluh sampai dengan kedelapan puluh
pascainfeksi. Sekitar tiga bulan cacing dewasa muda bermigrasi ke ventrikel dan
pembuluh darah sekitarnya. Mikrofilaria ditemukan dalam uterus dari cacing
betina pada sekitar enam bulanm pascainfeksi dan dapat diisolasi dari pembuluh
darah perifer selama 6 – 7 bulan sesudah anjing digigit nyamuk dengan larva stadium ketiganya. Periode
prepaten cacing jantung ini adalah 6 – 7 bulan.
Patogenesis
Jika jumlah cacing Dirofilaria immitis sedikit, gejala yang
ditimbulkan belum nampak. Pada infeksi berat cacing Dirofilaria immitis menyumbat sirkulasi sehingga menyebabkan gagal
jantung bagian kanan sehingga jantung mengalami kongesti yang kronis. Cacing yg masih aktif menyebabkan endocarditis pd katup jantung
dan endarteritis pulmoner proliferatif yang diakibatkan adanya respon terhadap
produk-produk yg di ekskresi oleh cacing tersebut. Gumpalan cacing yang hidup
atau mati dapat menyebabkan emboli paru-paru (Admin, 2008).
Setelah ± 9 bln terjadi
hipertensi pulmoner menyebabkan dikompensasi dengan terjadinya hipertropi
ventrikel kanan sehingga dapat menyebabkan gagal jantung kongestif yg ditandai
dengan terjadinya edema dan acites. Gumpalan cacing Dirofilaria immitis yang menyumbat di vena cava posterior
menyebabkan sindroma vena cava yang
ditandai dengan hemolysis, hemoglobinuria, bilirubinemia, ikterus, anoreksia,
collaps dan dalam 2-3 hari bisa menyebabkan kematian. Sumbatan mikrofilaria pada pembuluh darah ginjal jarang terjadi (Ressang,
1980)
Permasalahan
Isu utama dalam
penyebaran cacing jantung ini adalah suhu lingkungan. Agar mikrofilaria
berkembang di nyamuk, maka diperlukan 29 hari berturut-turut suhu 18 derajat C
(24 jam sehari). Di bawah 14 derajat C, pertumbuhan dihentikan, dan pada 12
derajat C atau lebih rendah, larva akan mati. Dalam survei yang dilakukan oleh
BCVMA (British Columbia Hewan Medical Association), Lower klinik hewan Daratan
melaporkan total 22 kasus heartworm positif pada tahun 1999, 2000 dan 2001.
Lebih dari 30 spesies
nyamuk yang berbeda telah menunjukan kemampuan dalam pertumbuhan dan penyebaran
dari cacing jantung ini. Jenis nyamuk yang mampu menularkan menularkan
Dirofilaria immitis adalah Anopheles macullipennis Culek quinquefasciatus,
Aedes aegypti, Armigeres subalbatus, Aedes sierrensis , Aedes triserria
dan Aedes vexan.
Pengobatan
Obat-obatan
yang sering dipakai untuk mengobati infeksi cacing dirofilaria immitis biasanya
digunakan obat-obatan untuk gangguan jantung seperti: Thiacetarsamide iv 2x/
hari salama 3 hari dapat membunuh cacing dewasa, Anjing harus di istirahatkan
selama 2-6 minggu (hati-hati 2 dlm penggunaan obat) Dithiaziamine, levamizole
peroral selama 10-14 hari Evermectin single dose (Boudreaux et al., 1991)
Kesimpulan
·
Dirofilaria immitis atau cacing jantung merupakan spesies yang mematikan bagi hewan baik itu kucing maupun anjing.
·
Cacing
dewasa berbentuk ramping, seperti benang. Cacing jantan berukuran 12-18 cm,
sedangkan cacing betina 25-30 cm.
·
Siklus atau daur hidup cacing Dirofilaria immitis, cacing betina dewasa menghasilkan larva
stadium pertama yang disebut mikrofilaria. Larva tersebut masuk melalui
sirkulasi darah perifer. Setelah larva stadium pertama dihisap oleh nyamuk sehingga
menjadi larva stadium kedua di dalam tubuli malphigi dari nyamuk, dan berkembang
sebagai larva stadium ketiga. Larva terakhir berpindah ke labia dan siap untuk
menginfeksi anjing.