Rabu, 19 September 2012

Histologi


Jaringan Ikat
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Perhatikan Gambar 1.
Jaringan ikat mempunyai banyak fungsi, namun yang paling utama adalah sebagai penunjang dan pengikat, media untuk pertukaran, pertahanan tubuh, dan penyimpan lemak. Fungsi sebagai penunjang karena jaringan ikat dapat membentuk kapsula yang membungkus organ yang sekaligus menunjang fungsi organ tersebut. Jaringan ikat juga berperan sebagai media pertukaran hasil metabolik dalam jaringan dan zat nutrisi serta oksigen di dalam darah dan pada beberapa sel dalam tubuh. Fungsi pertahanan dan proteksi diperan kan oleh beberapa sel jaringan ikat seperti sel fagositik, sel immunokompeten, dan sel penghasil substansi khusus dalam tubuh.
Matriks
Adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dariserat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisirongga antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebutberfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis seratyaitu serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler.
Serat kolagen
Memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya renggang yangtinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini banyakterdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat initerdapat pada tendon tulang dan kulit.
Serat elastin
Memilikio sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari mokopolisakaridadan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh gliko protein yangdisebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah, legamen dan selaputtulang rawan larin.
Serat retikuler
Memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis dari seratkolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein. Serat iniberfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainya.Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
A.           Jaringan ikat terdiri dari 3 unsur utama, yaitu
1.      Matriks ekstraseluler, Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
2.      Sel-sel penyokon.
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a.       Fibroblast Jaringan Ikat, Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut. Salah satu jenis sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat longgar. Diperkirakan berperan sebagai sel penghasil serabut dan substansi dasar. Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping berbentuk seperti gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong atau memanjang dan kromatin halus. Pada sedian histologi, gambaran sel tidak begitu jelas dan ciri inti digunakan sebagai pedoman untuk menentukannya. Fibroblas muda, secara aktif mengahsilkan protein, sitoplasma bersifat basofilik. Pada Fibroblas tua, dan relatif yang kurang aktif sitoplasmanya jarang, dan hanya basofilik lemah. Fibroblas tua atau yang kurang aktif kadang-kadang disebut fibrosit. Fibroblas diperkirakan sebagai sel tetap pada jaringan ikat, tetapi mereka tetap bisa tumbuh dan bergenerasi.
b.      Perisit, Merupakan sel yang berasal dari sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi. Perisit adalah sel perikapiler dengan posisi tetap pada sel endothel kapiler darah dan vena kecil. Sel ini berbentuk memanjang dan dikelilingi oleh lamina basalis yang terus berhubungan dengan membran basalis kapiler. Perisit mempunyai kompleks Golgi, mitokondria, mikrotubulus dan filamen. Perisit mempunyai karakteristik seperti sel endothel dan sel otot polos yaitu mengandung aktin, myosin dan tropomyosin. Karena itu, fungsi perisit dihubungkan dengan proses kontraksi yang mengatur aliran darah pada kapiler. Pada kejadian tertentu sperti terjadinya perlukaan, perisit kemungkinan dapat berubah menjadi sel otot polos dan sel endotjel pada kapiler darah
c.       Makrofag Jaringan Ikat, Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan. Sering disebut histiosit. Populasi sel ini hampir sama dengan fibroblas. Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh darah. Bentuk sel tidak beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel pengembara. Inti berbentuk lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas.Sitoplasma berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan menelan. Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis. Juga berperan dalam reaksi imunologis. Makrofag menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim, elastase, kolagenase, dan interferon.
d.      Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat, Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel Mast tersebar luas pada jaringan ikat, tetapi cenderung mengelompok kecil-kecil pada pembuluh darah. Mudah dikenal karena terdapat granula pada sitoplasmanya. Bentuk sel lonjong, tidak beraturan dan kadang-kadang memiliki kaki semu pendek. Inti sel kecil dan tidak mencolok. Sel Mast menghasilkan antikoagulan yaitu heparin, histamin yang mengakibatkan vasodilatasi, dan serotonin yang berperan sebagai vasokonstriktor. Selain itu, sel Mast melepaskan mediator seperti faktor anafilaktif dan pengaktif trombosit.
e.        Sel Lemak Jaringan Ikat, Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa. Sel lemak sering disebut adiposit, dan berasal dari sel mesenkim yang tidak mengalami diferensiasi. Fungsi sel lemak adalah untuk mensintesis dan menyimpan triglyserida. Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel lemak coklat berbentuk poligonal.
f.       Berbagai Jenis Sel Darah Putih, Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit
3.      Serabut protein.
Serabut proteinnya (fibra) terdiri dari
a.       serat kolagen, Serat kolagen adalah protein yang paling berlimpah pada hewan. Serat kolagen bersifat elastik dan berfungsi menjaga setiap organ melekat di tempatnya. Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Perhatikan Gambar 2.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUpnGIAboiso29rGeBwFxxXUwS9CWbk3CXGY9QhUbc-zgARDu6vbDZjvTpPHSOKsC_M6iCxFpL4Uoxs2uTzmXi8Sy4DrtPnIC5zYcdlYvZuZPCo6Inb0YGh5K0dAAJnYcdfomcOPqHgSA/s1600/Serabut+kolagen.gif
Gambar 2. Serabut kolagen
Terdapat pada semua jenis jaringan ikat. Terdiri atas protein kolagen. Pada keadaan segar berwarna putih. Diameternya berkisar antara 1-12 mikron. Beberapa serabut bergabung menjadi berkas serabut yang lebih besar. Dalam keadaan segar bersifat lunak, dan sangat kuat. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya bersifat lentur. Benang serabut kolagen yang paling halus yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya adalah fibril dengan tebal kurang lebih 0,3 sampai 0,5 µm. Selanjutnya fibril ini disusun oleh satuan serabut yang lebih kecil yang disebut miofibril dengan diameter 45 sampai 100nm. Miofibril ini hanya terlihat dengan mikroskop elekron dan tampak mempunyai garis melintang khas dengan periodisitas 67 nm. Serabut kolagen memiliki daya tahan tarik tinggi. Serabut kolagen dijumpai pada tendon, ligamen, kapsula, dll. Serabut ini bening dan terlihat garis memanjang. Bila kolagen direbus akan menghasilkan gelatin. Serabut kolagen dapat dicerna oleh pepsin dan enzim kolagenase. Paling tidak telah dikenal 2 jenis serabut kolagen dengan variasi pada urutan asam amino dari rantai α (alfa). Dari 20 jenis tersebut, ada 6 tipe kolagen yang yang paling utama dan secara genetik berbeda. Keenam tipe kolagen tersebut adalah :
o   Tipe I : tipe kolegen yang paling banyak ditenukan. Terdapat pada jaringan ikat dewasa, tulang, gigi dan sementum
o   Tipe II : kolagen tipe ini dibentuk oleh kondroblas dan merupakan unsur utama penyusun matriks tulang rawan. Kolagen ini ditemukan pada kartilago hyalin dan elastik
o   Tipe III : Kolagen ini ditemukan pada awal perkembangan beberapa jenis jaringan ikat. Pada keadaan dewasa kolagen ini terdapat pada jaringan retikuler
o   Tipe IV : terdapat pada lamina densa pada lamina basalis dan diperkirakan merupakan hasil sel-sel yang langsung berhubungan engan lamina tersebut
o   Tipe V : terdapat pada plasenta, dan berhubungan dengan kolagen tipe I
o   Tipe VI : terdapat pada basal lamina
b.      serat elastik, Serat elastis terdiri dari untaian protein elastin yang bersifat seperti karet, serat ini dapat memulihkan organ kembali ke bentuk semula, misalnya saat kita mencubit kulit tangan. Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Serabut elastin terlihat sebagai pita pipih atau benang silindris panjang dan sangat elastis. Daya elastisitas ini disebabkan karena serabut elastin mengandung protein elastin. Elastin merupakan material amorf yang kandungan utamanya adalah asam amino glysin dan prolin. Serat elastin tidak terpengaruh oleh air panas atau dingin atau larutan asam dan alkali. Tertapi dapat dicerna secara enzymatik oleh enzym elastase pankreas. Ukurannya antara 1-4 mikrometer. Lazimnya bercabang dan membentuk jalinan. Dalam keadaan segar, serabut elastin berwarna kekuning-kuningan. Dengan pengecatan HE serabut elastin berwarna merah jambu. Terdapat pada organ yang memerlukan daya elastisitas ,yaitu daun telinga, pita suara, trakea, ligamentum nukhe, kulit dan pembuluh arteri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiet6K0ShFjWPQg8dNTZlbSgNT1RYDkCaHfJH0FYszwc38p3tw3HR9HM-tgJeV6kdL_ryKs4RsYfj0GrUqqmOTn4QxWNutT47QTkI74HpBsje3StV7QPXIx-Sft0EtynBXCi8VTeYlM4DA/s320/serabut+elastin.jpg
Gambar : Serabut Elastin
c.       serat retikuler, Serat retikuler adalah kolagen yang tipis dan bercabang, berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lainnya. Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya.

B.             Bahan Dasar Jaringan Ikat
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat.
http://monruw.files.wordpress.com/2010/03/jaringan-ikat.jpg?w=266&h=448
C.           Macam Jaringan ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat dengan sifat khusus.
1)      Jaringan ikat Biasa, Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYG25IkcOCkQHAQL-wyv-5jrRCMe_hyphenhyphenV_gOE9fOtm283pfdXtuGgRKUPpUnCR-2_GZs1WadcDhfdRHF1guaOA7hqsw8YXdZE82mxgOf_Lel52OHF2AovKNSd7meMBokdx6rPSFne2IHHk/s1600/Jaringan+pengikat+longgar.png
Gambar 3. Jaringan pengikat longgar
a.          Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.  Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf. Jaringan ikat longgar paling banyak terdapat dalam tubuh, jaringan ini  juga berfungsi mengikatkan epithelium dengan jaringan dibawahnya dan berfungsi menjaga agar organ tetap berada pada tempatnya. Serat jaringan ini tertenun longgar, dan di antara serat-seratnya terdapat sel-sel fibroblast yang berfungsi mensekresikan protein serat ekstraseluler, sel-sel makrofag yang berfungsi sebagai sistem pertahan tubuh, sel-sel lemak yang membentuk jaringan adiposa, sel-sel pingmen dan sel-sen mesenkim. Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.
·         Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
·         Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
·         Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
·         Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
·         Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
·         Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar 4.) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYdZWq-CeEtayLEZb1FDcEnpMCGid1IP8fvmDAPA8JcBf094XuFfqarj_sLePjthY8pJG6Xeir6zARtLPj0M3b2R2LBd6QitycpF1DglRy61_1GixvFiDpLnpCgSenMsckRGeLDafscTU/s1600/Jaringan+lemak.png
Gambar 4. Jaringan lemak
b.         Jaringan ikat padat
Jaringan ikat padat adalah jaringan yang banyak mengadung serabut berkolagen yang tersusun dalam berkas paralel. Contohnya tendon yang berfungsi melekatkan otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh. Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
a.          Jaringan Lemak (Adiposa)
Jaringan lemak tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentukserst-serat interseluler atau matriks, tetapi terspesialisasi untukpenimbunan lemak. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan iniberfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ secara mekanis daribenturan, sebagai persediaan cadangan makanan, dan sebagai alat pengaturpanas dengan cara membantu menjaga suhu badan, terutama pada bayi yangbaru dilahirkan. Jaringan lemak terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu dibawah kulit di sekitar persendian, serta di sekitar organ bagian dalam sepertiginjal dan jantung.
Merupakan bentuk jaringan khusus dimana selnya mampu menimbun lemak. Ada dua macam yaitu lemak coklat dan lemak putih.
Jaringan lemak putih terbagi atas septa berbentuk jaringan ikat longgar menjadi kelompok sel lemak disebut lobulus. Tiap sel dikelilingi oleh serabut kolagen dan retikuler. Diameter sel lemak 200 µm dan mengandung satu unit lemak. Sitoplasma tipis dan inti pipih.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbhrReKul_XiE5j3Bk_sWTQ6di3rb3QFd5vqbB5GtMX81ELy1GuFC-Q7vaX_RYIIN4GmqDL51ZBr-DEQ5KP5NKEN6R9dYNryJEPPemlvXYAhXasYWcxJ-9c21tsFcvPXaNad-EO6hzvDM/s320/Jar+lemak+putih.JPG
Gambar : Lemak Putih
Jaringan Lemak Coklat, selnya lebih kecil dari lemak putih. Unit-unit kecil lemak tersebar pada sitoplasma. Kadar sitokrom tinggi, sehingga warnanya coklat. Banyak dijumpai pada rodensia dan binatang berhibernansi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtkhCUvxUhqsqqNHHbwYMQzT2C5SxnhEYqomISt7-jYkPvNrJsVYJdol4EIloz_y0VsX2Y3baSFjaSUwdWf8aTY7GyuZeMaZk9HB4BpryvXkdS06FnM1_Hm_VbhK9C85xDafa-EHHqy1M/s320/Jar+lemak+coklat.JPG
Gambar : Lemak Coklat
2)      Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus, Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
a.          Jaringan tulang rawan
 Jaringan tulang rawan (cartilago) terdiri dari serat berkolagen dan matriks mirip karet yang tersusun dari bahan kondroitin sulfat. Kondroitin sulfat dan serabut kolagennya disekresikan oleh  kondosit, yaitu set yang terdapat pada lakuna (rongga) pada tulang rawan. Kombinasi kolagen dan kondroitin sulfat membuat tulang rawan menjadi jaringan yang kuat tetapi fleksible. Jaringan tulang rawan yang terletak pada  hidung dan telinga disebut kartilago elastis, pada cincin-cincin trakea disebut kartilago hyaline dan pada lempengan antarvertebra disebut cartilage fibrosa. Jaringan tulang rawan dibungkus oleh selaput fibrosa yang disebut perikondrium. Contohnya ikan hiu yang rangkanya terbuat dari tulang rawan. Pada masa embrionik, sebagian vertebrata juga berkerangka tulang rawan yang kemudian berganti menjadi tulang sejati. Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh. Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea pada Gambar 5.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjSPcyozUpffyEbRWQtbAstuIQAWGlLOdDMEHfAlzqgOH14gtGJlALvGBqQQ5hl3-7tPT2lLA6CuEfu6HgDsUAt-kQDg-T5-j-xnqtgbwesOMd7PgFZpeO4qLahozV8ODPDf1_oGJjMos/s1600/Jaringan+tulang+rawan+yang+terdapat+pada+trakea.png
Gambar 5. Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
Ø  Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 6.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcKTCqIKeQoRgwTW8L6Ejab0C-VMToKknXrikauhu9vxjiywTKlL3HsOKI_0DGh7UxQ6C1Bazdbhibmensl48oflpToF9N4PYIr9ly0H5moPubs2u6jsRzStaZf9dOwoCsa-oPiGs57vM/s1600/Penampang+kartilago+hialin.pngjaringan tulang rawan
Gambar 6. Penampang kartilago hialin
Ø  Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong. Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat mengamati penampang kartilago fibrosa pada Gambar 7.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyCgdUgaMvxfgagFFUY6A96tKvoWz-0Tsn8DlF1n4yxSFerWGvonz3yrM3BeN4KEFU4t7CTQ3-0YSNBnSl7rb17aqyBsLm2QNEPvUya77y8hUuxCFnNnBou4wNQ_23Uu933pPI6b5xAmQ/s1600/Penampang+kartilago+fibrosa.png
Gambar 7. Penampang kartilago fibrosa
Ø  Kartilago elastik
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring. Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati penampang kartilago elastis pada Gambar 8.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo0uDliYvHIb80OoeYOc7zqRjIxHjr6PlanObQdc8bxABYOnCE1X5lXgXHEXZliZ4i9Qf5GIvvQV16ftcCgTSXvtnx6E2CYYwY5X-4bVKcNp3hwdBVblcxgmR3xUWWHhciuqTPTDhyphenhyphenydc/s1600/Penampang+kartilago+elastis.png
Gambar 8.Penampang kartilago elastis
b.      Jaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejati adalah kerangka yang menyokong tubuh, dan merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Sel-sel pembentuk tulang, yaitu osteoblast mensekresikan matriks kolagen dan ion kalsium, magnesium dan fosfat. Deposit mineral ini membuat tulang sejati menjadi keras. Struktur tulang terdiri atas system haversi. Sistem haversi terdiri canalis haversi (saluran longitudinal ditengah-tengah, mengandung pembuluh darah), lamella konsentris (terdiri dari matriks bermineral yang berlapis mengelilingi canalis haversi), lacuna (rongga-rongga pada lamella konsentris), osteosit (sel tulang yang terletak di lacuna) dan canaliculus (saluran yang menghubungkan antarlakuna).  Jaringan tulang dibungkus oleh serabut fibrosa yang disebut periosteum. Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.  
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
Ø  Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat. Contoh : tulang pipa.
Ø  Tulang spons, bila matriksnya berongga. Contoh : tulang pendek.
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan. Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10% kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1% kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku. Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit (sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh periosteum, yaitu jaringan ikat fibrosa yang berbentuk lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh endosteum.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn_ay99QzdnrBnqhiYccMctZNzf6Yfz8LUSuZCOEtfPekPkJ473Wsw1bASGt_tCr_0b_jvgvLLW23KhXQYrATgqV1LzUEq0JAOjS13zIhkK4H72NZvmlscDFNzVqGOlm7jg7uS2GHp9yc/s1600/Penampang+bujur+tulang+pipa.png
Gambar 9. Penampang bujur tulang pipa

Perhatikan Gambar 9. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras atau tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki matriks yang susunannya rapat. Sementara itu, tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau berongga. Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian tengah. Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta tersusun oleh periosteum dan tulang rawan. Diafisis tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras, tulang spons, dan rongga sumsum tulang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNBGN6dDfg__rjWvyvSBvYnAUzgNGoKPGXCSH0L6Qqjld72X0r3mDTzAkDE5TSu4su72zRSuB32Q9PTlEtCl4kWCkEEZkun5o1NAxIo7uQH8WH8nWm5MD1uJUaf-cH7xQr4-4b7Rt5kBI/s1600/Sistem+Havers+pada+jaringan+tulang.png
Gambar 10. Sistem Havers pada jaringan tulang
Perhatikan Gambar 10. Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah sistem yang disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran disebut saluran Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara dua saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers terdapat lapisan tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun secara konsentris. Susunan osteosit dapat Anda amati pada Gambar 11.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijw8kGW97_4AJ9i7dmBGdCe-vRGQ5WkjFSYNRX0XKjJXivFi750mOyBIanhTl7YXa5NfRDikVSmIvLR5iJfhZJCIcAmajKVIzfhnnPX32lNnWbbug80tlvfjuVyvT0b6zvIzZWlwDzLLA/s1600/Osteosit+%2528sel+tulang%2529+pada+lakuna.png
Gambar 11. Osteosit (sel tulang) pada lakuna

Anda telah mempelajari dua jenis jaringan tulang yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras. Seperti telah disebutkan di depan sel-sel tulang keras tersusun membentuk sebuah sistem yang disebut sistem Havers. Lakukan kegiatan di bawah ini agar Anda lebih memahami bagian-bagian dari sistem Havers.

c.       Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringat pengangkut pada tubuh, terdiri dari matriks ekstraseluler yaitu plasma darah dan komponen tersuspensi yaitu sel-sel darah. Walaupun berbeda dengan jaringan ikat umumnya darah dimasukkan pada kategori ini karena memenuhi syarat jaringan ikat, yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang luas.  Sel-sel darah terdiri dari eritrosit, leokosit dan platelet. Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan. Darah merupakan jaringan ikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 12. Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-oGbB4nse3W3OxmwBiD_6ZZOhthZ9LWtSU9yBf2OXtERI7hjtt17XxqjuJrjSEwjYYCfo9kLmGnbXT3Zo57a8kCbgVKd-Cc8GuT-xwmkAUtLjrhpgN3gF9h9zbGIYoLrI_laAJql1EHw/s1600/Komponen+darah.png
Gambar 12. Komponen darah

Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
Ø  Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
Ø  Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
Ø  Mengatur suhu badan.
Ø  Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
Ø  Menutup luka dengan pembekuan darah.
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
Ø  Sel darah, Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Ø  Keping-keping darah (trombosit), Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Ø  Plasma darah Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.
6.      Jaringan Limfe/Getah Bening
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat Anda amati pada Gambar 13. Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak.  Komponen selulernya adalah limfosit. Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZZQP_lDG0tx5A2Ypbhusno7Su4-PC4tUY2kTjYDNcuWKqi2WhJjv_ysGIod8AEndXeocGj4N1MQkNhS5YorvpA-eJ5o3wRpdbVAmY2P6_AOPXwI4xBEof1XMTFGnBDpDkM0kNPteiOPQ/s1600/Jaringan+limfa.png
Gambar 13. Jaringan limfa
D.           Kategori Jaringan Ikat
Sifat jaringan ikat sangat bervariasi. Penampilannya tergantung pada proporsi relatif san susunan unsur sel, substansi, dan serabut jaringan ikat. Berdasarkan perkembangannya, sel, serabut dan matrik, jaringan ikat dibagi menjadi Jaringan ikat Embrional dan Jaringan ikat Dewasa.
1)      Jaringan Ikat Embryonal
o   Jaringan Ikat Mesenkim, Hanya ditemukan pada jaringan embryo dan terdiri dari sel mesenkim, memiliki penjuluran panjang saling berhubungan membentuk jalinan tiga dimensi. Matriks jaringan ikat cukup banyak dan pada tahap-tahap awalnya adalah cairan yang dapat mengental tetapi kemudian mengandung serabut-serabut halus. Sel mesenkim mempunyai inti lonjong. Sel mesenkim dapat menumbuhkan organ tubuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsH_Lczi4QfZG8q7OGMnm_8Q7-pK64I3uU7sKvX3ljl96hNcNlWb4LX300A3YIIMo4zH_ug4FzKSI6oxSi9TkwOvSMgkQ9mNaKMLIfKNQUqoJJUr6QuBzlJ3_HHWqOuIVcgyV83zJohAY/s320/Jar+Ikat+mesenkim.jpg
Gambar Jaringan Ikat Mesenkim
o   Jaringan Ikat Mukosa, Selnya membentuk jalinan, matriknya diisi oleh massa gel terutama mengandung asam hyaluronat. Jaringan ikat ini telah mengandung serabut kolagen terutama tipe I dan III serta fibroblast. Jaringan ikat ini dikenal juga dengan nama Wharton’s jelly. Terdapat pada hipodermis embrio dan tali pusar. Pada dewasa terdapat pada lipatan omasum dan glans penis.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIYIqBmQa44TDALWrtu0Yhe0I1y7BATu_S9uyWlPUMMtaG3ZaD6ZkVDcHEQjLnA6iRHiUX1QLKIbybE7W9s9dKYD8YwX_dOjPopyN_uIiRAGpdQJgW9hyZBAveCmqePcSeZeDHXzhmYu8/s320/Jar+ikat+mukosa.JPG
Gambar : Jaringan Ikat Mukosa
2)      Jaringan Ikat Dewasa
o   Jaringan Ikat Longgar, Jaringan ikat longgar dikenal juga dengan nama Jaringan Ikat Areolar. Jenis jaringan ikat ini banyak ditemukan pada hewan dewasa. Jaringan ikat ini menciri dengan banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan jaringan. Jaringan ikat ini juga banyak mengandung sel dan serabutnya longgar. Serabutnya adalah kolagen, elastis dan retikuler. Jumlah serabutnya tergantung orientasi, susunan dan kuantitasnya. Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara seperti makrofag, sel mast dan sel yang tidak berdeferensiasi. Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf, diantara berkas otot, di bawah epitel. Fungsi jaringan ini sebagai pengisi, penunjang dan bantalan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij1uXdpoOxEKC49FlPpG9DBa4UcNvIVrEbXvUQLvgla_mK5acoQajirMwHSYsUCi2FtohssocefrWCwaFhmY5e7_b1nwQeEnDd-DDj4gXzMb6xkXuKWhLQhkRYGYDGq1Nf9GYdmSFW9pI/s320/Jar+ikat+longgar.JPG
Gambar : Jaringan Ikat Longgar
o    Jaringan Ikat Padat, Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik. Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, yaitu Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak teratur. Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC3hOeNngWtY6m0YJ52NonjhV-7_svaogg9xvtZjsuAoVPu91VWg9qR2K2z4PTPZjoedjyYkDCrSaf4v4MZKodvApE5CivkSUB8jucO1phRSVvc2CavtjA8LR-wlyqYxI9GG7kgNYH2U0/s320/Jar+ikat+tidak+teratur.JPG
Gambar : Jaringan Ikat Tidak Teratur
Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut elatis yang utama.
§  Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
§  Jaringan Ikat Padat Teratur
·         Kolagen
·         Elastik
·         Jaringan Retikuler
·         Jaringan Lemak
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar