Senin, 17 Oktober 2011

ginjaaaal


BAB I
Latar Belakang

          Cairan yang menyerupai plasma difiltrasi melalui dinding kapiler glomerulus ke tubulus reenalis dari ginjal (filtrasi glomelurus). Dalam perjalanannya sepanjang tubulus ginjal, volume cairan filtrat akan berkurang dan susunannya berubah akibat proses reabsorpsi tubulus (penyerapan kembali airdan zat terlarut dari cairan tubulus) dan proses sekresi tubulus (sekresi zat terlarut dalam cairan tubulus) untuk membentuk kemih (urine) yang akan disalurkan ke dalam pelvis renalis.
Tiap tubulus ginjal dan glomerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Ukuran ginjal berbagai spesies terutama ditentukan oleh jumlah nefron yang membentuknya. Tiap ginjal manusia memiliki kira-kira 1,3 juta nefron. Glomerulus berdiameter kira-kira 200 µm dan terbentuk oleh invaginasi seberkas kapiler kedalam pelebaran ujung nefron yang buntu dan melebar (Kapsula Bowman).
Kapiler mendapat darah dari arteriol aferen, darah akan keluar menuju arteriol aferen yang agak sedikit lebih kecil dari pada arteriol aferen. Dua lapisan sel memisah darah dari filtrat glomerulus di dalam kapsula bowman, endotel kapiler dan epitel khusus kapsula yang membentuk podosit di bagian atas kapiler glomerulus. Kedua lapisan sel ini dipisahkan oleh lamina basalis.
Sel stelata yang disebut sel mesangial yang terdapat antara lamina basalis dan endotel. Sel ini mirip dengan sel yang disebut dengan sel perisit, yang terdapat di dinding kapiler tubuh lainnya. Sel mesangial umumnya terdapat antara dua kapiler yang bersebelahan, dan di tempat ini membran basalis membentuk selubung untuk kedua kapiler tersebut.
Sel mesangial bersifat kontraktil dan berperan dalam pengaturan filtrasi glomerulus. Sel-sel ini juga mensekresikan beberapa zat dan menyerap kompleks imun, serta terlibat dalam patogenesis penyakit glomerulus.

BAB II
PEMBAHASAN

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.
Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
  1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
  2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
  3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
  • tubulus penghubung
  • tubulus kolektivus kortikal
  • tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan
fungsional ginjal. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000
nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu nefron
dapat menerangkan fungsi dari ginjal.

·          Nefron terdiri dari bagian-bagian berikut :

a. Glomerulus. Bagian ini merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang
terletak di dalam kapsul Bowman dan menerima darah arteriolaferen dan
meneruskan darah ke sistem vena melalui arteriol eferen. Glomerulus
berdiameter 200μm, mempunyai dua lapisan Bowman dan mempunyai dua
lapisan selular yang memisahkan darah dari dalam kapiler glomerulus dan filtrat
dalam kapsula Bowman
b. Tubulus proksimal konvulta. Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan
kapsula Bowman dengan panjang 15 mm dan diameter 55μm.
c. Gelung henle (ansa henle). Bentuknya lurus dan tebal diteruskan ke segmen
tipis, selanjutnya ke segmen tebal panjangnya 12 mm, total panjang ansa henle
2-14 mm.
d. Tubulus distal konvulta. Bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelokkelok
dan letaknya jauh dari kapsula Bowman, panjangnya 5 mm. Tubulus
distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligens yang panjangnya
20 mm.
e. Duktus koligen medula. Ini saluran yang secara metabolik tidak aktif.
Pengaturan secara halus dari ekskresi natrium urine terjadi di sini. Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan mensekresi kalsium.

·         Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal secara keseluruhan di bagi dalam dua golongan yaitu :

1. Fungsi ekskresi
a. Mengekskresi sisa metabolisme protein, yaitu ureum, kalium, fosfat, sulfat
anorganik, dan asam urat.
b. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa.

2. Fungsi Endokrin
            a. Partisipasi dalam eritropoesis. Menghasilkan eritropoetin yang berperan
dalam pembentukan sel darah merah.
            b. Menghasilan renin yang berperan penting dalam pengaturan tekanan
darah.
            c. Merubah vitamin D menjadi metabolit yang aktif yang membantu
penyerapan kalsium.
            d. Memproduksi hormon prostaglandin, yang mempengaruhi pengaturan
garam dan air serta mempengaruhi tekanan vaskuler.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan :
1.      Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
2.      Ginjal juga berperan sebagai organ endokrin karena menghasilkan kinin, dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol serta membentuk dan mensekresikan renin.
3.      Ginjal mendapat aliran getah bening yang cukup banyak yang berasal dari duktus torasikus melalui peredaran darah vena toraks.
4.      Fungsi utama korteks ginjal adalah filtrasi darah dalam jumlah yang besar melalui glomeruli, sehingga tidak mengherankan bila arus darah korteks ginjal relatif lebih besar dan sedikit sekali oksigen yang di ambil dari darah.


DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W.F.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 22.Jakarta : EGC
http ://id.wikipedia.org/wiki/ginjal
http ://www.infokedokteran.com/pdf/pengertian ginjal.html
Suyono, S, et al.2001. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 3.Jakarta : Balai FKUI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar