Sabtu, 07 Juli 2012

Parasitologi Dirofilaria immitis



Pendahuluan
Dirofilaria immitis atau cacing jantung merupakan spesies yang mematikan bagi hewan baik itu kucing maupun anjing. Cacing yang disebar melalui vektor nyamuk anopheles, dan  Cacing jantung ini tinggal di dalam arteri pulmonari menyebabkan kerusakan pada jantung dan paru-paru.
Taksonomi
Parasit ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1850 di Philadelphia oleh J. Leidy yang menamakannya Filaria canis cordis. Leidy mengubah penamaan cacing ini pada tahun 1856 menjadi Filaria immitis dan genus Dirofilaria  dan dipopulerkan tahun 1911 oleh Henry dan Railient, dengan Filaria immitis sebagai spesiesnya.
Dirofilaria immitis atau cacing jantung ini termasuk kedalam filum Nemathelminthes, kelas Secernentea, ordo Spirudia dan familia Onchocercidae. Pada anjing Dirofilaria immitis ini dikenal dengan nama Canine Heartworm Disease (CHD), pada kucing Feline Heartworm Disease ( FHD ). Pada manusia dikenal nama Human Pulmonary Dirofilaria (HPD). Pada hewan Dirofilaria immitis ini menyerang jantung ( arteri pulmonalis dan vena porta) ,sedangkan pada manusia menyerang paru – paru. Cacing ini memiliki sistem perkembangbiakan secara vivipar, menghasilkan stadium larva pertama yang motil, disebut mikrofilaria (Boreham 1988).
Kasus Dirofilaria immitis dijumpai di seluruh negara bagian di AS dan survey yang dilakukan oleh para dokter hewan pada 2002 melaporkan 244.000 kasus menunjukkan positif untuk uji cacing jantung (heartworm).
Morfologi
Dirofilaria merupakan cacing ramping dari golongan nematoda yang panjang, yang cenderung berwarna putih dan memiliki ukuran 12-13 cm. Cacing ini memiliki kutikula tebal dengan bagian mulut yang sederhana. Cacing jantan berukuran 12-18 cm, sedangkan cacing betina 25-30 cm. Cacing betina bersifat vivivar, yang vulvanya dekat ujung anterior cacing. Larva yang mirip cacing dikenal sebagai mikrofilaria yang terdapat di pembuluh darah, dan berukuran 290-340 µ.
Siklus Hidup
Siklus atau daur hidup cacing Dirofilaria immitis dapat dijelaskan bahwa cacing betina dewasa menghasilkan larva stadium pertama yang disebut mikrofilaria. Larva tersebut masuk melalui sirkulasi darah perifer. Setelah larva stadium pertama (150 µ) dihisap oleh nyamuk akan bermigrasi dan menyelesaikan stadium embrionalnya sebagai larva stadium kedua (230 µ) di dalam tubuli malphigi dari nyamuk, dan berkembang sebagai larva stadium ketiga (800 µ). Waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi larva stadium ketiga adalah antara 14 sampai 21 hari. Larva terakhir berpindah ke labia dan siap untuk menginfeksi anjing.
Apabila nyamuk menggigit anjing, berarti memasukkan larva infektif ke tubuh anjing. Larva stadium ketiga secara aktif bermigrasi ke jaringan bawah kulit atau subserosa, atau di otot dan lemak, serta melanjutkan perkembangannya menjadi larva stadiun keempat (18 mm) dan menjadi larva stadium kelima (80 mm) pada hari ketujuh puluh sampai dengan kedelapan puluh pascainfeksi. Sekitar tiga bulan cacing dewasa muda bermigrasi ke ventrikel dan pembuluh darah sekitarnya. Mikrofilaria ditemukan dalam uterus dari cacing betina pada sekitar enam bulanm pascainfeksi dan dapat diisolasi dari pembuluh darah perifer selama 6 – 7 bulan sesudah anjing digigit  nyamuk dengan larva stadium ketiganya. Periode prepaten cacing jantung ini adalah 6 – 7 bulan.
Patogenesis
Jika jumlah cacing Dirofilaria immitis sedikit, gejala yang ditimbulkan belum nampak. Pada infeksi berat cacing Dirofilaria immitis menyumbat sirkulasi sehingga menyebabkan gagal jantung bagian kanan sehingga jantung mengalami kongesti yang kronis. Cacing yg masih aktif menyebabkan endocarditis pd katup jantung dan endarteritis pulmoner proliferatif yang diakibatkan adanya respon terhadap produk-produk yg di ekskresi oleh cacing tersebut. Gumpalan cacing yang hidup atau mati dapat menyebabkan emboli paru-paru (Admin, 2008).
Setelah ± 9 bln terjadi hipertensi pulmoner menyebabkan dikompensasi dengan terjadinya hipertropi ventrikel kanan sehingga dapat menyebabkan gagal jantung kongestif yg ditandai dengan terjadinya edema dan acites. Gumpalan cacing Dirofilaria immitis yang menyumbat di vena cava posterior menyebabkan sindroma vena cava yang ditandai dengan hemolysis, hemoglobinuria, bilirubinemia, ikterus, anoreksia, collaps dan dalam 2-3 hari bisa menyebabkan kematian. Sumbatan mikrofilaria pada pembuluh darah ginjal jarang terjadi (Ressang, 1980)
Permasalahan
Isu utama dalam penyebaran cacing jantung ini adalah suhu lingkungan. Agar mikrofilaria berkembang di nyamuk, maka diperlukan 29 hari berturut-turut suhu 18 derajat C (24 jam sehari). Di bawah 14 derajat C, pertumbuhan dihentikan, dan pada 12 derajat C atau lebih rendah, larva akan mati. Dalam survei yang dilakukan oleh BCVMA (British Columbia Hewan Medical Association), Lower klinik hewan Daratan melaporkan total 22 kasus heartworm positif pada tahun 1999, 2000 dan 2001.
Lebih dari 30 spesies nyamuk yang berbeda telah menunjukan kemampuan dalam pertumbuhan dan penyebaran dari cacing jantung ini. Jenis nyamuk yang mampu menularkan menularkan Dirofilaria immitis adalah Anopheles macullipennis Culek quinquefasciatus, Aedes aegypti, Armigeres subalbatus, Aedes sierrensis , Aedes triserria dan  Aedes vexan.
Pengobatan
Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengobati infeksi cacing dirofilaria immitis biasanya digunakan obat-obatan untuk gangguan jantung seperti: Thiacetarsamide iv 2x/ hari salama 3 hari dapat membunuh cacing dewasa, Anjing harus di istirahatkan selama 2-6 minggu (hati-hati 2 dlm penggunaan obat) Dithiaziamine, levamizole peroral selama 10-14 hari Evermectin single dose (Boudreaux et al., 1991)
Kesimpulan
·         Dirofilaria immitis atau cacing jantung merupakan spesies yang mematikan bagi hewan baik itu kucing maupun anjing.
·         Cacing dewasa berbentuk ramping, seperti benang. Cacing jantan berukuran 12-18 cm, sedangkan cacing betina 25-30 cm.
·         Siklus atau daur hidup cacing Dirofilaria immitis, cacing betina dewasa menghasilkan larva stadium pertama yang disebut mikrofilaria. Larva tersebut masuk melalui sirkulasi darah perifer. Setelah larva stadium pertama dihisap oleh nyamuk sehingga menjadi larva stadium kedua di dalam tubuli malphigi dari nyamuk, dan berkembang sebagai larva stadium ketiga. Larva terakhir berpindah ke labia dan siap untuk menginfeksi anjing.
  

1 komentar: