Rabu, 19 September 2012

Histologi


Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar:
  1. Pineal
  2. Hypothalamus
  3. Pituitary
  4. Thyroid
  5. Parathyroid
  6. Thymus
  7. Adrenal
  8. Pancreas
  9. Ovary
  10. Testes
       Untuk blok endokrin, yg dibahas hanya hypothalamus, pituitary, thyroid, parathyroid, dan adrenal.
Karakteristik kelenjar endokrin
- Jaringan utama didominasi oleh sel kelenjar yg berfungsi menghasilkan hormon
- Tidak punya saluran khusus shg langsung difusi ke system vaskuler atau limfatika
- Punya banyak vascularisasi
- Regulasinya dengan: sistem saraf, hormone kelenjar lain, kadar metabolit.


HYPOTHALAMUS
- Sbg releasing hormone : menghasilkan hormone yang digunakan untuk mengatur hormone lain (hypophysis)
- Hypophysis menghasilkan hormone yang bersifat sbg profit. Maksudnya hormone yang dihasilkan tidak langsung bekerja di suatu organ tapi bekerja di organ endokrin lain untuk menghasilkan hormone yang lain.
- Hypophisis ada yang bekerja pada organ tertentu misal pada tulang (growth hormone), pembentukan massa otot, metabolism lemak, hormone prolaktin yg bekerja pada kelenjar mamae

Regulasi pada kelenjar endokrin dibedakan menjadi :
a. Regulasi sistem hormonal
Misal: hypothalamus – mengeluarkan hormone – ke hypofisis – adenohypofisis mengeluarkan hormone – ke kelenjar lain (thyroid, adrenal, gonad)
b. Regulasi humoral (dilihat dari kadar zat dalam plasma)
Misal: Ca menjadi stimulus hormone thyroid/parathyroid
c. Regulasi neural (saraf)
Misal : Pada medulla adrenal diproduksi neurotransmitter (terjadi karena respon terhadap stimulus)

HYPOFISIS (Pituitary Gland)
- Terletak di basis crania pada sela tursica
- Terdiri dari 2 organ (dibedakan menurut pertumbuhan pada masa embriologi):
a. Adenohypophysis (anterior)
Merupakan pertumbuhan ke atas dari oral ectoderm.
b. Neurohypophisis (posterior)
Merupakan evaginasi (pertumbuhan ke bawah) dari diencephalon.
- Adenohypophisis terdiri dari
a. Pars distalis (lobus anterior) : paling dominan
b. Pars tuberalis : tangkai penghubung hypothalamus dan hypophysis
c. Pars intermedia : tidak tumbuh, hilang , dan tidak berfungsi.
- Neurohypophisis tersusun oleh akson dari badan-badan sel dari hypothalamus. Khususnya badan sel dari supraoptik dan paraventricular.
- Neurohypophisis bisa disebut bukan kelenjar endokrin karena dia hanyalah kumpulan akson yang berfungsi menampung semua hormone dari saraf.
- Hormon dari hypothalamus – hyphofisis divaskularisasi oleh sistem hypothalamus hypophysis portal system (sbg komunikasi hormone hypothalamus agar mampu meregulasi hypophisis)
- Lobus anterior menghasilkan hormone ACTH, TSH, GH, Prolaktin
- Pars tuberalis (tangkai) : hormone gonadotropin seperti FSH dan LH
- Di hypothalamus terdapat nucleus (istilah untuk kumpulan badan sel) yang aksonnya memanjang hingga neurohypophisis, membentuk suatu bangunan yang disebut badan herring.
- Secara umum, hormone yg dihasilkan di hypothalamus-hypophsis dibedakan jadi:
1. Diproduksi neuron hypothalamus (supraoptik & paraventrikuler) – disekresi oleh neurohypophisis : ADH (vasopressin), oxytosin
2. Diproduksi neuron hypothamus (dari bagian lain) – disekresi ke adenohypophisis (melalui media eminence / tangkai) : releasing hormone
3. Diproduksi adenohyphosis – disekresikan ke pembuluh darah : ACTH, TSH, dll
- Sistem vaskuler hypothalamus hyphophisis:
o Terdapat pleksus primer (percabangan dari arteri hypophisial superior) yang menampung hormone dari media eminence
o Lalu dibawa ke adenohypophisis di mana terdapat pleksus sekunder (gabungan dari pleksus primer yang membentuk vena)
o Lalu menuju ke vena colectiva untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
o Untuk neurohypophisis, langsung dikeluarkan ke vena untuk diedarkan ke tubuh
- Secara mikroskopis
Adenohypophis:
o Tersusun dari sel kelenjar
o Pada preparat, tampak lebih gelap, jumlahnya banyak. Jika terlihat terang itu adalah pembuluh darah.
o Pada umumnya dibedakan jadi
1. Sel asidofilik : sitoplasma menyerap warna asam
2. Sel basofilik : sitoplasma menyerap warna basa
3. Sel kromofob : sitoplasma tidak menyerap warna (tidak menghasilkan hormone, sbg sel penyangga)
Neurohypophis:
o Tersusun dari akson
o Pada preparat, tampak putih (akson) dan sedikit sel, Jika diperkecil akan tampak seperti serabut (akson). Bagian yang hitam merupakan inti sel dari sel pituisit (merupakan salah satu jenis sel glia sbg penyokong)


ADRENAL / SUPRARENALIS
- Terdapat di ujung superior ginjal
- Merupakan gabungan dari 2 kelenjar dari pertumbuhan embriogenik yang berbeda:
1. Bagian kortek : berasal dari mesoderm
2. Bagian medulla : berasal dari neural crest
- Kortek membentuk 3 kelompok:
1. Zona glomerulosa : mengelompok seperti glomerolus (melingkar seperti mangkuk) >> menghasilkan hormone mineralokortikoid (aldosteron)
2. Zona fasiculata : berjajar/berderet >> menghasilkan homon glukortikoid (kortisol, kortikosteron, abdrogen)
3. Zona retikularis : berdekatan tidak teratur; berbatasan dengan medulla >> menghasilkan hormone yang membantu pembentukan glukortikoid
- Medulla merupakan modifikasi dari neural crest shg memiliki sifat neural. Menghasilkan katekolamine, epinephrine, norepinefrin.
- Regulasi secara hormonal :
Hypothalamus menghasilkan releasing hormone – menuju hipofisis – adenohipofisis menghasilkan ACTH – ACTH menstimulasi kortek adrenal untuk membentuk hormone – menuju sel target
- Kortek adrenal menghasilkan mineralokortikoid dipengaruhi oleh beberapa factor :
1. Stress : meningkatkan kerja hypothalamus menghasilkan releasing hormone, shg adenohypofis banyak menghasilkan ACTH
2. Penurunan volume/tekanan darah : shg ginjal banyak memproduksi rennin yg secara tidak langsung mempengaruhi
3. Penurunan kadar Na atau peningkatan kadar K dalam darah
4. Peningkatan volume/tekanan darah : shg meningkatkan kerja jantung menghasilkan ANP yang mempengaruhi
- Medulla tersusun dari sel kromafin, shg jika terjadi kanker disebut kromafinoma.


THYROID
- Terletak di bawah kartilago thyroidea
- Ada 2 lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus.
- Menghasilkan hormone triiodothyrosin (T3) dan thyroxin (T4)
- Mekanisme regulasi:
Hypothalamus – menghasilkan releasing hormone (TRH) - ke adenopypophisis – menghasilkan TSH – ke thyroid – menghasilkan thyroxin
- Thyroxin meningkat – efek negative – menghentikan stimulus di hiporhalamus
- Proses pengambilan ioduium:
Iodium diambil aktif oleh sel folikuler melalui chanel. Dengan adanya chanel ini memungkinakan sel untuk melawan gradient kadar ioudioum, shg meskipun iodium di dalam sel lebih tinggi dibandingkan plasma, ioduim tetap bisa masuk ke sel.
Iodium masuk ke sel dibawa ke lumen melalui pintu pendrin (pendrikulum). Saat melewati pendrikulum, iodium mengalami oksidasi.
Di dalam sel sendiri terjadi sintesis glikoprotein yang berfungsi utk mengikat iodium yaitu tiroglobulin, tepatnya sintesis terjadi di dalam RE kasar.
Kemudian mengalami glukosilasi, lalu ditransport melalui sistem vakuola, dibawa ke lumen secara eksositosis.
Dari penggabungan iodium dan tiroglubulin, terbentuk T3 dan T4.
Lalu diskeresi keluar dari lumen dengan cara endositosis ke dalam vakuola untuk membawa ke dalam sel.
Trus di dalam sel terjadi digesti tiroglobulin oleh lisosoam.
Kemudian T3 dan T4 berdifusi secara limfatik.
- Thyroid bentuknya folikel, berisi massa colloid (berupa tiroglubin yang berikatan dengan iodium). Bagian tepinya adalah sel-sel kelenjar. Bentuk selnya bisa kuboid, silindris, pipih.
Bila terdapat ransangan TSH, maka akan banyak menggunakan colloid sehingga massa koloid berkurang dan sel menjadi kuboid atau silindris.
Jika rangsangan TSH tidak ada, koloid akan tetap banyak sehingga sel terdesak dan bentuknya pipih.
- Di antara kelenjar koloid terdapat sel parafolikuler (pada jaringan interfolikuler) yang menghasilkan hormone kalsitonin yaitu berfungsi dalam menjaga keseimbangan Ca (menurunkan Ca).



PARATHYROID
- Bentuknya kecil seperti kacang, letaknya menempel pada thyroid.
- Berfungsi menjaga keseimbangan kadar Ca dalam darah (menaikkan).
- Sifat parathyroid
o Sel utama merupakan sel kelenjar yang menghasilkan hormone parathyroid
o Sel lain disebut sel oxiphil. Sel ini belum diketahui fungsinya. Diduga sbg sel penyangga.
- Gambaran pada preparat
o Sel utama : relative kecil, sitoplasma sedikit, banyak granula karena aktif mensekresi hormon
o Sel oxifil : sitoplasma banyak, ukuran sel lebih besar, agranuler krn tidak memproduksi hormon, lebih jernih
o Tampak ruangan kosong menunjukkan adanya lemak.


PANCREAS
- Terletak pada kuadran kiri atas, menempel pada duodenum.
- Tersusun atas :
o Kelenjar eksokrin : menghasilkan enzim lipase. Terletak mengelilingi pulau langerhans.
o Kelenjar endokrin : menghasilkan insulin, glucagon, somatostatin, Polipeptida Pankreas
- Sel pulau langerhans ada alfa, beta, delta, f.
o Alfa menghasilkan glucagon. Jumlah lebih sedikit.
o Beta menghasilkan insulin.
o Delta menghasilkan somatostatin
o F menghasilkan polipeptida pancreas
- Insulin dan glucagon berperan dalam pengaturan kadar gula darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar