Rabu, 19 September 2012

Proses Pembentukan Plasenta



PENDAHULUAN
Plasenta adalah bagian kehamilan yang penting. Dimana plasenta memiliki peran berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang berguna selama kehamilan, serta sebagai barier. Melihat pentingya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun gangguan pada proses persalinan.
Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta berbentuk bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta berbentuk lengkap pada kehamilan lebih kyrang 16 minggu.letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.
Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.  Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilankurang dari 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh Cavum uteri.
Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desiduabasalis.
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal.  Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup oleh amnion, di bawah nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu.  Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
Gambar 1. Permukaan plasenta
Penampang plasenta terbagi menjadi dua bagian yang terbentuk oleh jaringan anak dan jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut membrana chorii, yang dibentuk oleh amnion,pembuluh darah janinkorion dan villi. Bagian dari jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan desidua spongiosa.
Gambar 2. Struktur plasenta
FUNGSI PLASENTA
Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin, dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Plasenta juga dapat dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janin dan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta.
Berikut ini adalah fungsi dari plasenta diantaranya :
1.      Nutrisi         : memberikan bahan makanan pada janin
2.      Ekskresi       : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3.      Respirasi      : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4.      Endokrin      :menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya (cari / baca sendiri).
5.      Imunologi    : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6.      Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7.      Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).




SIRKULASI PLASENTA
·         kapilar janin pada percabangan terminal vili korionik (korion frodosum) dibasahi dengan darah maternal dalam sinus darah desidua basalis endometrium uterus.permukaan jaringan janin dan maternal dipisahkan oleh ruang intervilus.
o   Di sisi maternal, darah memasuki ruang intervilus dari ateriol maternal yang terkikis. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
o   Di sisi janin, darah memasiki vili dari arteri umbilikus. Darah arteri umbilikus miskin akan oksigen dan kadar CO2 serta produk buangannya tinggi.
·         Setelah pertukaran gas, nutrien, dan produk buangan antara darah maternal dan janin dalam kapiler vili, darah kaya oksigen dan nutrien kembali ke janin melalui vena umbilikus. Darah maternal kembali melalui vena uterus.
·         Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, transpor aktif, dan pinositosis.
·         Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin.
·         Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus, dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin. Sebagai zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.
PEMBENTUKAN PLASENTA
Saat sinsitiotrofoblas menembus desidua, sinsitiotrofoblas menghasilkan human chorionic gonadotropin-hCG yang berfungsi agar corpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron untuk mempertahankan kehamilan. Pada beberapa bagian desidua, sinsitium mengadakan invasi pada dinding arteri spiralis yang berada diantara desidua sehingga menjadi arteri berdinding tebal yang memungkinkan bertambahnya aliran darah.
Pembuluh darah tersebut rapuh dan mudah pecah sehingga membentuk lakuna yang berisi darah. Pada kehamilan normal, proses diatas berlangsung lengkap pada kehamilan 20 – 22 minggu.
Bila proses ini tidak berlangsung secara normal, kemungkinan akan terjadi penyakit hipertensi dalam kehamilan pada perjalanan kehamilan selanjutnya. Dengan proliferasi lebih lanjut, tonjolan trofoblas bentuknya menjadi bentukan seperti telapak tangan dan pembuluh darah terbentuk dalam inti mesodermal (villi chorialis). Villi terdapat diseluruh permukaan blastosis. Dengan semakin membesarnya blastosis, desidua superfisial (desidua kapsularis ) akan tertekan dan kehamilan semakin mengembang kearah dalam cavum uteri.
Pada hari ke 19, seluruh hasil konsepsi sudah terbungkus dengan villi chorialis, sebagian villi chorialis menempel pada desidua (anchoring villi) dan sebagian besar mengapung bebas dalam lakuna darah. Pada stadium ini, penetrasi kedalam desidua berhenti akibat pengaruh imunologis atau mekanisme kimiawi. Terjadi pembentukan lapisan kolagen dimana arteri dan vena spiralis akan melakukan penembusan. Oleh karena pasokan darah terutama dibagian permukaan konseptus, maka dibagian tersebut villi chorialis akan tumbuh lebih cepat membentuk cabang-cabang dan disebut sebagai chorion frondusum. Villi chorialis dibagian lain akan mengalami degenerasi dan membentuk chorion leave.
Chorion frondusum akan membentuk plasenta dan pembentukan plasenta lengkap pada hari ke 70 pasca fertilisasi seperti terlihat pada gambar berikut :





 Gambar. Hubungan antara chorionic sac, amnion dan embrio dengan endometrium, rongga uterus pada awal kehamilan. Pada gambar terlihat embrio pada kehamilan 10 minggu terhitung sejak hari pertama haid terakhir.





Gambar. Ruang intervilus. Kotiledon janin dapat dilihat dan memperlihatkan pancaran darah arterial. Aliran darah mengalir kedalam vena secara bertahap
Zigot adalah nama untuk ovum yang telah dibuahi. Dalam beberapa jam dan masih didalam tubafallopi, zigot mengalami serangkaian pembelahan yang disebut mitosis. Pada pembelahan sel jenis ini inti (nukleus) membelah menjadi dua, sehingga terbentuk 2 sel baru,masing-masing mengandung 1 perangkat kromosom yang identik.Pembelahan ini merupakan cara dihasilkannya seluruh sel tubuh kecuali gamet(ovum dan sperma).
Morula dihasilkan dengan reproduksi yang berlanjut dari sel-sel zygot sehingga menyerupai buah murbei.Pembelahan sel ini dibantu oleh progesteron dari korpus luteum yang bersama-sama dengan estrogen menyiapkan endometrium untuk menerima ovum yang telah dibuahi pada stersebutum 8 sel,morula ini memnpunyai diameter kira-kira 2mm dan mengandung lebih dari 1000 macam protein.Morula ini masih berada dalam cangkangnya,dan di topang oleh sitoplasmanya sendiri yang mengandung progesteron.Enam sampai tujuh hari setelah vertilisasi,morula yang sedang tumbuh ini mendekati endometrium yang berada dalam fase sekresi.Morula tersebut mulai masuk endometrium dengan sifat-sifat imfasifnya sendiri yang berinteraksi dengan permukaan dinding dalam uterus yang “ lengket”.
Pada akhir minggu pertama,sejumlah sel inner pada morula mulai mengalami disentegrasi,meninggalkan ruang yang terisi cairan.Sel ini sekarang disebut blastokist.
Blastokist terdiri atas :
1.      Masa sel dalam yang akan berkembang untuk membentuk fetus dan membran plasenta yang disebut amnion.
2.      Trofoblast adalah lapisan luar sel-sel tunggal dan dari lapisan ini akan mulai tumbuh struktur yang menyerupai akar yang disebut villi korion primitif.

Sejumlah struktur ini membentuk plasenta dan sisanya mengalami atrofi untuk membentuk membran korion yang mengelilingi saccus amniie dan melapisi uterus.Perkembangan tahap ini dicapai 7-10 hari setelah konsepsi dan sekarang mulai mengadakan implantasi kedalam uterus.Endometrium ini dalam fase sekretorik siklus menstruasi.
Pada hari ke 10 setelah konsepsi,blastokist tertanam sempurna didalam endometrium yang sekarang disebut desidua.
Pada hari ke 14 berkembang jonjot-jonjot seperti jari,yang disebut villi korion primitif,dari trofoblast dan tentunya mengalami proliferasi sampai villii korion tersebut menutupi seluruh permukaan korion pada akhir minggu ke 3.Secara serentak pembuluh darah embrional mulai terbentuk dalam mesoderm masa sel dalam.
Villi korion primitif
Masing-masing fillus tersusun atas 1 lapis sel yang disebut stiotrofoblast yang dikelilingi oleh sel-sel sinsitiotrofoblast.Ruang-ruang diantaranya karena kedua struktur mengadakan erosi yang makin dalam kedalam desidua,disebut spatinim choriodeciduale villi akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah meternal saat struktur tersebut mengerosi jaringan endometrium,dan ruang-ruang tersebut dengan demikian akan terisi dengan darah maternal.Bahan-bahan kimia dari darah maternal secara difusi melintasi dinding villi dan membantu memberi nutrien jaringan yang sedang berkembang didalam masa sel dalam.
Minggu ke 3
Selama minggu ke 3 terjadipercabangan villi korion primitif.Cabang-cabang ini disebut villi korion primitif sekunder dan didalamnya terbentuk pembuluh darah.Disebut korion tersier apabila pembuluh darah telah terbentuk, dan pembuluh darah ini berhubungan dengan pembuluh darah embrional di dalam body stalk (pedunculus allantoicus). Pembuluh di dalam tangkai ini berkembang untuk membentuk dua arteria umbilicalis dan satu vena umbilicalis untuk fetus.
Sejumlah villi corion terus terkubur lebih dalam desidua dan disebut villi anchorales ( anchoring villi ). Villi anchorales ini tidak mengandung pembuluh darah karena fungsinya hanya untuk menstabilkan plasenta yang sedang berkembang. Villi yang lain dipercabangkan dari sini, dan ruang-ruang antara villi ini disebut spatia intervillosa.
Di dalam uterus, endometrium hamil yang kemudian disebut desidua, sekarang mengalami diferensiasi menjadi tiga daerah :
1.            Desidua basalis, terletak dibawah daerah tempat villi chorion mula-mula terkubur.
2.            Desidua capsularis, terletak di atas saccus embryonalis.
3.            Desidua vera ( parietalis ), menutupi sisa cavitas uteri.
Minggu ke 8
Sampai minggu ke-8 kehamilan, villi korion mengelilingi seluruh saccus embryonalis. Kemudian terjadi perubahan lebih lanjut.
·         Chorion laeve : karena masa sel dalam terus bertambah besar, maka decidua capsularis terus menerus terdorong keluar kedalam capitas uteri sampai desidua tersebut terletak berdekatan dengan desidua vera. Saat chorion laeve terletak pada permukaan dalam decidua capsularis, maka korion ini juga melapisi capitas uteri dan berkembang untuk membentuk membran plasenta yang disebut korion.
·         Korion frondosum : pada desidua basalis, dimana pemasokan darah yang banyak dipertahankan, villi ini terus menerus memperbanyak diri dan berkembang dengan cepat. Villi yang tertanam dalam di dalam desidua basalis akan terikat erat pada kehamilan 12 minggu, sehingga menstabilkan plasenta yang sedang berkembang. Villi yang lain  membentuk percabangan keluar yang memungkinkan darah maternal beredar secara bebas diantara villi tersebut untuk memberikan makan ( nutrien ) bagi pertumbuhan plasenta dan fetus lebih lanjut.
Minggu ke 14
Pada minggu ke-14 kehamialn, stuktur plasenta berkembang penuh dan plasenta tersebut menempati kira-kira sepertiga dinding uterus. Dari akhir minggu ke-8 kehamilan, plasenta primitif telah mensekresi estrogen, progesteron, dan relaksin.
Gonadotropin korion, dari kehamilan minggu ke-9, pada saat villi chorion tertanam di dalam dinding uterus, maka dihasilkan hormon yang disebut gonadotropin korion ( chorionic gonadotrophin atau Hcg ). Fungsi hormon hCG adalah meragsang pertumbuhan korpus luteum dan sekresi hormon korpus luteum, dan dengan demikian memelihara kehamilan sampai plasenta dapat berfungsi sempurna.
 Gonadotripin korion disekresi dalam jumlah yang makin meningkat sampai akhir kehamilan trimester pertama, dan setelah itu sekresinya menurun. Karena hormon ini hanya di produksi oleh trofoblast dan di ekresi didalam urine, maka adanya hormon ini di dalam analisis urine merupakan petunjuk positif adanya kehamilan, dan kenyataan ini dipakai sebagai dasar untuk uji kehamilan secara imunologis.
Minggu ke 16
Dari minggu ke-16 dan seterusnya, maka jumlah dan ukuran pembuluh darah fetal meningkat, sedangkan dinding villinya menjadi lebih tipis, sehingga selama trimester tengah ( midtrimester ), ‘permeabilitas’ plasenta pada kenyataanya meningkat.walaupun demikian, selama 4 minggu kehamilan, vasa tersebut berkurang lagi karena terdapat deposit (timbunan) fibrin di dalam jaringan-jaringan ini

Minggu ke 20
Setelah minggu ke 20,plasenta terus bertambah luas, tetapi tidak bertambah tebal, sampai pada kehamilan cukup umur ( aterm ) diameternya kira-kira 23 cm, merupakan organ yang bulat,datar,dengan ketebalan 2 cm di bagian tengahnya,tetapi lebih tipis di tepi-tepinya.









KESIMPULAN
Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan.Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.  Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
            Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak  tergantung pada baik burunya faal plasenta
Fungsi plasenta diantaranya adalah sebagai tempat pertukaran produk – produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin,serta produksi hormon, diantaranya menghasilkan hormon steroid.Hormon steroid paling penting yang di produksi plasenta adalah estrogen dan progesteron yang konsentrasinya meningkat selama kehamilan.
            Plasenta manusia memiliki diameter rata – rata 22cm , berat rata – rata 470 gram,dan rata -  rata tebal (pada bagian tengah plasenta)2,5cm.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar